03/04/11

Psikologi kepemimpinan dan dinamika kelompok......


Jejak-Jejak Muhammad SAW dalam Teori Leadership & Management Modern

     Disini diungkapkan fakta bahwa hampir semua teori kepemimpinan ada pada Muhammad SAW. Misalnya: empat fungsi kepemimpinan yang dikembangkan oleh Stephen Covey:
1.   Perintis (pathfinding)
            Fungsi perintis mengungkap bagaimana upaya sang pemimpin memahami dan memenuhi kebutuhan utama para stakeholder-nya. Misi dan nilai-nilai yang dianutnya, serta yang berkaitan dengan visi dan strategi, yaitu kemana perusahaan akan dibawa dan bagaimana caranya agar sampai kesana. Fungsi ini ditemukan pada diri nabi Muhammad SAW karena telah membangun suatu tatanan sosial yang modern dengan memperkenalkan nilai-nilai kesetaraan, semangat kemajemukan, dan multikulturalisme.
2.   Penyelaras (aligning)
       Fungsi penyelaras berkaitan dengan bagaimana pemimpin menyelaraskan keseluruhan system dalam organisasi perusahaan agar mampu bekerja dan saling sinergis. Muhammad SAW mampu menyelaraskan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya dalam menyiarkan ajaran islam dan membangun tatanan sosial yang baik dan modern.
3.   Pemberdaya (empowering)
       Fungsi pemberdayaan berhubungan dengan upaya pemimpin untuk menumbuhkan lingkungan agar setiap orang dalam organisasi perusahaan mampu melakukan yang terbaik dan selalu mempunyai komitmen yang kuat. Nabi Muhammad SAW diceritakan sebagai sosok yang memiliki kecakapan yang luar biasa dalam mensinergikan berbagai potensi yang dimiliki oleh para pengikutnya dalam mencapai suatu tujuan.
4.   Panutan (modeling)
       Fungsi panutan mengungkap bagaimana agar pemimpin dapat menjadi panutan bagi para karyawannya. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok panutan yang luar biasa bagi kaumnya.

      Begitu pula karakteristik Muhammad SAW dapat ditemukan pula di dalam sifat-sifat dasar kepemimpinan menurut Warren Bennis (1994) dalam "On Becoming a Leader", antara lain:
1.  Visioner (guiding vision)
       Berupa ide yang jelas tentang apa yang diinginkan secara professional atau pribadi yang mempunyai kekuatan untuk bertahan dalam kondisi apapun. Visi yang jelas yang selalu di bawa nabi Muhammad SAW membuat para sahabat untuk tetap sabar dan tabah dalam berjuang.
2.  Berkemauan kuat (passion)
       Berupa cinta dan kesungguhan yang luar bisa dalam menjalani hidup, bekerja, menjalani profesi dan bertindak. Nabi Muhammad tetap tegar dan bersungguh-sungguh dalam berjuang meskipun mendapatkan berbagai rintangan oleh musuh-musuhnya.
3.  Integritas (integrity)
       Integritas diperoleh dari kedewasaan dan pengetahuan, tahu akan kekuatan dan kelemahan sendiri, memiliki prinsip. Muhammad SAW memiliki integritasyang tinggi. Beliau memiliki komitmen terhadap semua keputusannya.
4.  Amanah (trust)
       Merupakan kepercayaan yang diperoleh dari orang lain. Nabi Muhammad SAW terkenal oleh sahabat bahkan musuh-musuhnya sebagai orang yang terpercaya atau Al Amin.
5.  Rasa ingin tahu (curiosity)
       Merupakan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal dan ingin belajar sebanyak mungkin. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama yaitu iqra” (belajar).
6.  Berani (courage)
       Merupakan suatu keputusan untuk mengambil resiko, bereksperimen, dan mencoba hal-hal baru. Muhammad SAW memiliki kesanggupan dalam memikul tuga kerasulan dengan segala resiko dan keberanian yang luar biasa.     

      Muhammad SAW juga mempunyai keterampilan-keterampilan (skills) yang dirumuskan oleh Burt Nanus dan James O'Toole berikut ini:
Megaskills of Leadership by Burt Nanus:
1.   Berpandangan jauh ke depan, Nabi Muhammad SAW selalu memandang horizon yang jauh, meskipun beliau sedang melangkah ke arahnya.
2.   Menguasai perubahan, Hijrah ke Madinah adalah perubahan yang diprakarsai oleh Nabi Muhammad dan mampu mempengaruhi peta dan arah perubahan dunia.
3.   Disain organisasi, Nabi Muhammad SAW mendesain bentuk tatanan sosial baru di Madinah segera setelah beliau hijrah ke kota itu.
4.   Pembelajaran antisipatoris, nabi Muhammad SAW selalu mendorong umatnya untuk selalu belajar sepanjang hidup.
5.   Inisiatif, penaklukkan Mekah dengan damai merupakan bukti keberhasilan kepemimpinan nabi Muhammad SAW
6.   Penguasaan interdependensi, nabi Muhammad SAW sering meminta pendapat para sahabat dalam persoalan-persoalan strategis misalnya dalam penentuan strategi perang dan urusan sosial masyarakat.
7.   Standar integritas yang tinggi, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang adil dalam memutuskan perkara, jujur, dan toleran terhadap penganut agama lain.
James O'Toole's Characteristics of Values-Based Leaders:
1.  Integrity
       Yaitu ketika dimana seseorang tidak pernah kehilangan pandangan. Muhammad SAW tidak pernah kehilangan semangat meskipun tekanan dan permusuhan datang dari segala arah, hal ini terbukti dalam perang Hunain dan Uhud.
2.  Trust
       Yaitu ketika dimana seseorang mampu merefleksikan nilai-nilai dan aspirasi dari pengikutnya. Memegang teguh kepemimpinan sebagai tanggung jawab, bukan prestise. Sejak muda nabi Muhammad SAW sebagai orang yang sangat di percaya. Beliau pernah dipercaya untuk menyelesaikan persoalan peletakan hajar aswad yang hampir menimbulkan pertikaian di kalangan suku Quraisy.
3.  Listening
       Yaitu ketika dimana seseorang mampu untuk mendengarkan orang lain, namun tidak terpenjara oleh opini opini public. Muhammad SAW sangat mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam perang Badar, Uhud, dan khandak.

Terima Kasih